Jumat, 23 Mei 2014

Makalah Sistem Operasi Komputer



Email : wawans57@yahoo.com 
                pin     : 29a1822c


A.    Sinkronisasi Proses
Suatu proses yang bekerja bersama-sama dan saling berbagi data dapat mengakibatkan race condition atau pengaksesan data secara bersama-sama. Critical section adalah suatu segmen kode dari proses-proses itu yang yang memungkinkan terjadinya race condition. Untuk mengatasi masalah critical section ini, suatu data yang sedang diproses tidak boleh diganggu proses lain.
Solusi prasyarat critical section:
1.      Mutual Exclusion.
2.      Terjadi kemajuan (progress).
3.      Ada batas waktu tunggu (bounded waiting)
Critical section dalam kernel:
1.      Interupsi.
2.      Page Fault .
3.      Kernel code memanggil fungsi penjadwalan sendiri.
Solusi critical section harus memenuhi ketiga syarat berikut:
1.      Mutual Exclusion
2.      Progress
3.      Bounded Waiting
Algoritma I dan II terbukti tidak dapat memecahkan masalah critical section untuk dua proses karena tidak memenuhi syarat progress dan bounded waiting. Algoritma yang dapat menyelesaikan masalah critical section pada dua proses adalah Algoritma III. Sedangkan untuk masalah critical section pada n-buah proses dapat diselesaikan dengan menggunakan Algoritma Tukang Roti.
a.      Perangkat Sinkronisasi
1.      Instruksi TestAndSet(). instruksi atomik yang dapat digunakan untuk menangani masalah critical section.
2.      Semafor. sebuah variabel yang hanya dapat diakses oleh dua buah operasi standar yaitu increment dan decrement. Dua buah jenis semafor, yaitu Binary Semaphore dan Counting Semaphore. Semafor berfungsi untuk menangani masalah critical section, mengatur alokasi resource, dan sinkronisasi antarproses.
3.      Monitor. digunakan untuk menangani masalah yang muncul karena pemakaian semafor. Monitor menjamin mutual exclusion. Untuk menangani masalah sinkronisasi yang lebih rumit monitor menyediakan condition variable.
4.      JVM. mengimplementasikan monitor. Monitor JVM bekerja dengan object locking dan method-methodwait() serta notify(). Monitor JVM dapat digunakan dengan menggunakan keyword synchronized.

b.      Transaksi Atomik
Transaksi merupakan sekumpulan instruksi atau operasi yang menjalankan sebuah fungsi logis dan memiliki sifat atomicity, consistency, isolation, dan durability. Sifat atomicity pada transaksi menyebabkan transaksi tersebut akan dijalankan secara keseluruhan atau tidak sama sekali. Operasi-operasi pada transaksi atomik disimpan dalam log agar dapat dilakukan rolled-back jika terjadi kegagalan sistem. Dengan memanfaatkan log, pemulihan data dapat dilakukan dengan melakukan undo atau redo. Untuk menghemat waktu pada saat rolled-back, kita dapat memberikan operasi checkpoint pada transaksi sehingga kita tidak perlu memeriksa keseluruhan transaksi untuk memutuskan melakukan undo/redo.
Serialisasi diperlukan ketika beberapa transaksi atomik dijalankan secara bersamaan. Hal ini dimaksudkan agar sifat konsistensi hasil eksekusi transaksi dapat terpenuhi. Ada dua cara untuk menjaga agar penjadwalan bersifat serializable, yaitu protokol penguncian dan protokol berbasis waktu. Pada protokol penguncian, setiap data yang akan diakses harus dikunci oleh transaksi yang akan memakainya agar transaksi lain tidak bisa mengakses data yang sama. Sedangkan, pada protokol berbasis waktu, setiap transaksi diberikan suatu timestamp yang unik, sehingga dapat diketahui apakah transaksi tersebut sudah dijalankan atau belum. Protokol berbasis waktu dapat mengatasi masalah deadlock, sedangkan protokol penguncian tidak.

c.       Sinkronisasi Linux
ada suatu saat dalam sebuah kernel, tidak terkecuali kernel LINUX, dapat terjadi concurrent access. Dalam hal ini diperlukan proteksi dalam kernel yang bersangkutan. Proteksi dapat dilakukan dengan sinkronisasi.Sebuah proses memiliki bagian dimana bagian ini akan melakukan akses dan manipulasi data. Bagian ini disebut dengan critical section. Ketika sebuah proses sedang dijalankan dalam critical section nya, tidak ada proses lain yang boleh dijalankan dalam critical section nya.
Ada dua jenis concurrency yaitu pseudo-concurrency dan true-concurrency. Ada beberapa penyebab konkurensi kernel, diantaranya interrupt, softirqs dan tasklets, kernel preemption, sleeping dan synchronization with user-space, dan symmetrical multiprocessing.Salah satu metode dalam kernel LINUX untuk sinkronisasi adalah atomic operations. Integer atomik adalah salah satu jenis dari atomic operations. Integer Atomik menyediakan instruksi yang dijalankan secara atomik (tanpa interrupt).
Locking yang paling umum digunakan dalam LINUX adalah spin lock. Spin lock adalah lock yang hanya dapat dilakukan oleh satu thread. Ketika sebuah thread yang akan dijalankan meminta spin lock yang sedang digunakan, maka thread ini akan loops menunggu sampai spin lock tersebut selesai digunakan oleh thread yang sedang berjalan.Semafor dalam LINUX adalah sleeping locks. Ketika sebuah thread meminta semafor yang sedang digunakan, maka semafor akan meletakkan thread tersebut dalam wait queue dan menyebabkan thread tersebut masuk status sleep.
Symmetrical multiprocessing (SMP) mendukung adanya pengeksekusian secara paralel dua atau lebih thread oleh dua atau lebih processor. Kernel LINUX 2.0 adalah kernel LINUX pertama yang memperkenalkan konsep SMP.

B.     Penanganan dan Pengendalian Deadlock
Untuk menangani deadlock dilakukan beberapa proses dengan algoritma-algoritma. Berikut algoritma-algoritma yang sering digunakan dalam penanganan dan pengendalian deadlock :
1.      Algoritma Banker
Algoritma banker lebih dikenal dengan nama algoritma penjadwalan. Algoritma banker dapat digambarkan sebagai seorang banker/bankir yang berurusan dengan kelompok orang yang meminta pinjaman kepada banker tersebut. banker tersebut dapat memberikan pinjamannya dan setiap pelanggan memberikan batas pinjaman maksimum kepada setiap peminjam dana. banker juga tahu bahwa si peminjam tidak akan meminjam dana maksimum yang mereka butuhkan dalam waktu yang singkat. Tetapi peminjam akan meminjam dana secara bertahap. Sehingga dana yang ia punya lebih sedikit dari batas maksimum yang dipinjamkan. Kemudian banker memprioritaskan yang meminta dana lebih banyak, sedangkan peminjam yang lain disuruh menunggu hingga peminta dana yang lebih besar itu mengembalikan pinjaman berikut bunganya. Setelah itu bila dana sudah di kembalikan banker meminjamkan pada peminjam yang menunggu.
Jadi algoritma banker bekerja dengan cara mempertimbangkan apakah permintaan para peminjam itu sesuai dengan jumlah dana yang ia miliki, sekaligus memperkirakan jumlah dana yang mungkin diminta lagi. Sehingga keadaanya tidak sampai pada kondisi dimana dananya habis dan tidak dapat meminjamkan uang lagi. Jika dana yang dipinjamkan tidak ada atau kehabisan maka akan terjadi kondisi deadlock. Agar kondisi aman, maka asumsi setiap pinjaman harus dikembalikan waktu yang tepat.
Gambaran di atas adalah cara kerja dari algoritma banker, Dan dana yang dimaksud di gambarkan sebagai sumber daya yang akan di ambil oleh proses computer.
2.      Algoritma Safety
Algoritma ini bekerja dengan cara algoritma mencari apakah sistem dalam status aman atau tidak. Status ini terjadi jika sistem dapat mengalokasikan sumber daya bagi tiap proses dalam keadaan tertentu dan masih dapat terjadi deadlock. Status aman bukanlah status deadlock, jadi status deadlock merupakan status tidak aman, tetapi tidak selamanya status tidak aman mengakibatkan status deadlock melainkan ada kemungkinan dapat terjadi.
3.      Algoritma Ostrich
Algoritma ostrich merupakan strategi penanganan deadlock dengan cara mengabaikan masalah yang mungkin terjadi atas dasar bahwa masalah itu mungkin sangat jarang terjadi.dalam hal ini berarti diasumsikan bahwa tidak ada masalah. Dengan begitu mengasumsikan bahwa tidak ada masalah lebih efektif daripada untuk memungkinkan masalah itu terjadi dibandingkan upaya pencegahannya.

Secara umum terdapat 4 cara untuk menangani keadaan deadlock, yaitu:
1.      Pengabaian.
Maksud dari pengabaian di sini adalah sistem mengabaikan terjadinya deadlock dan pura-pura tidak tahu kalau deadlock terjadi. Dalam penanganan dengan cara ini dikenal istilah ostrich algorithm. Pelaksanaan algoritma ini adalah sistem tidak mendeteksi adanya deadlock dan secara otomatis mematikan proses atau program yang mengalami deadlock. Kebanyakan sistem operasi yang ada mengadaptasi cara ini untuk menangani keadaan deadlock. Cara penanganan dengan mengabaikan deadlock banyak dipilih karena kasus deadlock tersebut jarang terjadi dan relatif rumit dan kompleks untuk diselesaikan. Sehingga biasanya hanya diabaikan oleh sistem untuk kemudian diselesaikan masalahnya oleh user dengan cara melakukan terminasi dengan Ctrl+Alt+Del atau melakukan restart terhadap komputer.
2.      Pencegahan
Penanganan ini dengan cara mencegah terjadinya salah satu karakteristik deadlock. Penanganan ini dilaksanakan pada saat deadlock belum terjadi pada sistem. Intinya memastikan agar sistem tidak akan pernah berada pada kondisi deadlock. Akan dibahas secara lebih mendalam pada bagian selanjutnya.
3.      Penghindaran
Menghindari keadaan deadlock. Bagian yang perlu diperhatikan oleh pembaca adalah bahwa antara pencegahan dan penghindaran adalah dua hal yang berbeda. Pencegahan lebih kepada mencegah salah satu dari empat karakteristik deadlock terjadi, sehingga deadlock pun tidak terjadi. Sedangkan penghindaran adalah memprediksi apakah tindakan yang diambil sistem, dalam kaitannya dengan permintaan proses akan sumber daya, dapat mengakibatkan terjadi deadlock. Akan dibahas secara lebih mendalam pada bagian selanjutnya.
4.      Pendeteksian dan Pemulihan
Pada sistem yang sedang berada pada kondisi deadlock, tindakan yang harus diambil adalah tindakan yang bersifat represif. Tindakan tersebut adalah dengan mendeteksi adanya deadlock, kemudian memulihkan kembali sistem. Proses pendeteksian akan menghasilkan informasi apakah sistem sedang deadlock atau tidak serta proses mana yang mengalami deadlock. Akan dibahas secara lebih mendalam pada bagian selanjutnya.



C.    Konkureni : Mutual Excluion, Deadlock & Starvation
Ø  Konkurensi
Proses-Proses yang disebut kongruen apabila proses-proses (lebih dari satu proses) berada pada saat yang sama. Karena proses tersebut bisa saja tidak saling bergantung tetapi saling berinteraksi.

Ø  Prinsip-prinsip konkurensi meliputi :
Konkurensi meliputi hal-hal sbb:
-          Alokasi waktu pemroses untuk semua proses
Bertugas menjadwalkan alokasi pemroses di antara proses-proses ready dalam memori . Saat proses diberi jatah waktu oleh pemroses.
-          Pemakaian bersama dan persaingan untuk mendapatkan sumber daya
Persaingan antar proses terjadi ketika beberapa proses akan menggunakan sumber daya yang sama.
Jika ada 2  proses yang akan mengakses ke suatu sumber daya tunggal, kemudian satu proses dialokasikan kesumber daya tersebut oleh SO proses yang lainnya akan menunggu.
-          Komunikasi antar proses
Adalah cara atau mekanisme pertukaran data antara satu proses dengan proses lainnya, baik itu proses yang berada di dalam komputer yang sama, atau komputer jarak jauh yang terhubung melalui jaringan.

Ø  Sistem berbagi memori
Sistem berbagi memori atau yang disebut juga sebagai Shared Memory System merupakan salah satu cara komunikasi antar proses dengan cara mengalokasikan suatu alamat memori untuk dipakai berkomunikasi antar proses. Alamat dan besar alokasi memori yang digunakan biasanya ditentukan oleh pembuat program. Pada metode ini, sistem akan mengatur proses mana yang akan memakai memori pada waktu tertentu sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efektif.


Ø  Sistem berkirim pesan
Sistem berkirim pesan adalah proses komunikasi antar bagian sistem untuk membagi variabel yang dibutuhkan. Proses ini menyediakan dua operasi yaitu mengirim pesan dan menerima pesan. Ketika dua bagian sistem ingin berkomunikasi satu sama lain, yang harus dilakukan pertama kali adalah membuat sebuah link komunikasi antara keduanya. Setelah itu, kedua bagian itu dapat saling bertukar pesan melalui link komunikasi tersebut. Sistem berkirim pesan sangat penting dalam sistem operasi. Karena dapat diimplementasikan dalam banyak hal seperti pembagian memori, pembagian bus, dan melaksanakan proses yang membutuhkan pengerjaan bersama antara beberapa bagian sistem operasi.
Terdapat dua macam cara berkomunikasi, yaitu:
1.      Komunikasi langsung. Dalam komunikasi langsung, setiap proses yang ingin berkirim pesan harus mengetahui secara jelas dengan siapa mereka berkirim pesan. Hal ini dapat mencegah pesan salah terkirim ke proses yang lain. Karakteristiknya antara lain :
-          Link dapat otomatis dibuat
-          Sebuah link berhubungan dengan tepat satu proses komunikasi berpasangan
-          Diantara pasangan itu terdapat tepat satu link
-          Link tersebut biasanya merupakan link komunikasi dua arah
2.      Komunikasi tidak langsung. Berbeda dengan komunikasi langsung, jenis komunikasi ini menggunakan sejenis kotak surat atau port yang mempunyai ID unik untuk menerima pesan. Proses dapat berhubungan satu sama lain jika mereka membagi port mereka. Karakteristik komunikasi ini antara lain:
-          Link hanya terbentuk jika beberapa proses membagi kotak surat mereka
-          Sebuah link dapat terhubung dengan banyak proses
-          Setiap pasang proses dapat membagi beberapa link komunikasi
-          Link yang ada dapat merupakan link terarah ataupun link yang tidak terarah

Ø  Sinkronisasi aktivitas banyak proses
Sinkronisasi aktivitas banyak proses yaitu kerja sama diantara proses.Adapun kerjasama diantara proses terbagi kedalam 2 bagian, diantaranya :
a.       Kerjasama diantara proses dengan pemakaian bersama
Dalam kasus kerjasama pemakaian sumber daya bersama meliputi proses-proses yang saling berinteraksi tanpa dinyatakan secara eksplisit. Contoh : Banyak proses mengakses variabel atau berkas yang dipakai bersama. Proses-proses dapat menggunakan dan memperbarui data yang dipakai bersama tanpa peduli proses-proses lain. Proses mengetahui bahwa proses-proses lain dapat juga mengakses data yang sama. Proses-proes harus bekerja sama untuk menjamin integritas data yang dipakai bersama tersebut.
Kerjasama diantara proses-proses dalam pemakaian bersama mempunyai masalah:
-          Mutual exclusion
-          Deadlock
-          Starvation
Karena data disimpan pada suatu sumber daya (peralatan, memori), maka terdapat masalah pengendalian mutual exclusion, deadlock dan starvation. Perbedaannya adalah item-item data dapat diakses dengan dua mode, yaitu :
1.      Operasi pembacaan dan penulisan harus mutually exclusive (yaitu benar-benar hanya satu proses yang berada di critical section).
2.      Operasi penulisan saja yang harus mutually exclusive.
Pada situasi ini, masalah baru muncul yaitu mengenai koherensi data. Critical section digunakan untuk menjamin integritas data.
b.      Kerjasama diantara proses dengan komunikasi
Pada kasus persaingan, proses-proses memakai sumber daya tanpa peduli prosesproses lain. Pada kasus kedua, proses-proses memakai bersama nilai dan meski masingmasing proses tidak secara eksplisit peduli proses-proses lain. Tapi proses-proses peduli untuk menjaga integritas data. Ketiak proses-proses bekerja sama dengan komunikasi, beragam proses berpartisipasi dalam suatu usaha dengan menghubungkan semua proses. Komunikasi menyediakan cara untuk sinkronisasi atau koordinasi beragam aktivitas. Komunikasi dicirikan dengan berisi pesan-pesan dengan suatu urutan. Primitif untuk mengirim dan menerima pesan disediakan sebagai bagian bahasa pemrograman atau disediakan kernel sistem operasi. Karena tak ada sesuatu yang dipakai bersama diantara proses-proses itu dalam melewatkan pesan-pesan, tak ada masalah mutual exclusion. Tetapi masalah deadlock dan starvation dapat muncul.

Ø  Konkurensi dapat muncul pada konteks berbeda, antara lain:
a.      Banyak aplikasi atau Banyak pemakai (multipleapplication)
Multiprogramming memungkinkan banyak proses sekaligus dijalankan. Proses-proses dapat berasal dari aplikasi-aplikasi berbeda. Pada system multiprogramming bisa terdapat banyak aplikasi sekaligus yang dijalankan di system komputer.
b.      Aplikasi terstruktur (untuk strukturisasi dari aplikasi)
Perluasan prinsip perancangan modular dan pemrograman terstruktur adalah suatu aplikasi dapat secara efektif diimplementasikan sebagai sekumpulan proses. Dengan sekumpulan proses, maka tiap proses menyediakan satu layanan spesifik tertentu.
c.       Struktur sistem operasi (untuk strukturisas sistem operasi)
Keunggulan strukturisasi dapat juga diterapkan ke pemrograman sistem. Beberapa sistem operasi aktual yang dipasarkan dan yang sedang dalam riset telah diimplementasikan sebagai sekumpulan proses. Sistem operasi bermodelkan client/server menggunakan pendekatan ini.
d.      Untuk Strukturisasi Satu Proses (untuk strukturisasi dari satu proses)
Saat ini untuk peningkatan kinerja maka satu proses dapat memiliki banyak thread yang independen. Thread-thread tersebut harus dapat bekerjasama untuk mencapai tujuan proses.

Ø  Beberapa Kesulitan Yang Ditimbulkan Konkurensi
a.      Pemakaian bersama sumber daya global
Jika dua proses menggunakan variabel global yang sama, serta keduanya membaca dan menulis variabel itu maka urutan terjadinya pembacaan dan penulisan terhadap variabel itu menjadi kritis.
b.      Pengelolaan alokasi sumber daya agar optimal
Jika proses A meminta suatu kanal masukan/keluaran tertentu dan dapat terjadi kemudian proses A di suspend sebelum menggunakan kanal itu. Jika sistem operasi mengunci kanal tersebut dan orang lain tidak dapat menggunakannya, maka akan terjadi inefisiensi.
c.       Pencarian kesalahan pemrograman (Debuging)
Pencarian kesalahan pada pemrograman kongkuren lebih sulit dibanding pencarian kesalahan pada program-program sekuen.
d.      Mengetahui Proses-Proses Aktif
Sistem operasi harus mengetahui proses-proses yang aktif.
e.       Alokasi dan Dealokasi bragam sumber daya untuk tiap proses aktif
Sistem operasi harus mengalokasikan dan mendealokasikan beragam sumber daya untuk tiap proses aktif. Sumber daya yang harus dikelola, antara lain:
1.      Waktu pemroses
2.      Memori
3.      Berkas-berkas
4.      Perangkat I/O
f.       Proteksi Data dan Sumber Daya Fisik
Sistem operasi harus memproteksi data dan sumber daya fisik masing-masing proses dari gangguan proses-proses lain.
g.      Hasil-hasil harus Independen
Hasil-hasil proses harus independen terhadap kecepatan relatif proses-proses lain dimana eksekusi dilakukan.

Ø  Tiga Katagori Interaksi dengan Banyak Proses (Kongkruen)
Pada system dengan banyak proses (konkuren), terdapat 3 kategori interaksi,
yaitu:
1.      Proses-proses tidak saling peduli (Independent)
Proses-proses tidak dimaksudkan untuk bekerja bersama untuk mencapai tujuan tertentu.
2.      Proses-proses saling mempedulikan secara tidak langsung
Proses-proses tidak perlu saling mempedulikan identitas prosesproses
lain tapi samasama mengakses objek tertentu (seperti buffer Input/Output).
Prosesproses itu perlu bekerja sama dalam memakai bersama objek tertentu.
3.      Proses-proses saling mempedulikan secara langsung
Proses-proses dapat saling bekomunikasi dan dirancang bekerja sama
untuk suatu aktivitas.

Ø  Masalah-masalah Kongkuren diantaranya :
1.      Mutual Exclusion
Mutual Exclusion adalah jaminan hanya satu proses yang mengakses sumber daya pada satu interval tertentu. Terdapat sumber daya yang tak dapat dipakai bersama pada saat bersamaan (mis. printer).  Sumber daya ini disebut dengan sumber daya kritis. Bagian program yang menggunakan sumber daya kritis disebut memasuki critical region/station. Hanya satu program pada satu saat yang diijinkan masuk critical region. Programmer tidak dapat bergantung pada system operasi untuk memehami dan memaksa batasan ini karena maksud program tidak dapat diketahui.
Sistem hanya menyediakan layanan (system call) untuk mencegah proses
masuk critical regionyang sedang dimasuki proses lain. Programmer harus
menspesifikasi bagian bagian critical region sehingga system operasi akan
menjaganya dengan suatu mekanisme untuk mencegah proses lain masuk
critical region yang sedang dipakai proses lain. Pemaksaaan adanya mutual exclusion menimbulkan deadlock dan startvation
Kriteria penyelesaian Mutual Exclusion:
1.          Mutual exclusion harus dijamin, hanya satu proses pada saat yang
diijinkan masuk ke critical section.
2.          Prosesyang berada di noncritical section,  dilarang memblocked proses lain yang ingin masuk critical section.
3.          Harus dijamin proses yang ingin masuk critical section tidak menunggu
selama waktu yang tak berhingga.
4.          Ketika tidak ada proses pada critical section maka proses yang ingin
masuk critical section harus diijinkan masuk tanpa tertunda.
5.          Tidak ada asumsi mengenai kecepatan relative proses atau jumlah
proses yang ada.

2.      Deadlock
Proses disebut deadlock jika prose menunggu suatu kejadian yang tak
pernah terjadi. Sekumpulan proses berkondisi deadlock bila setiap proses
yang ada menunggu suatu kejadian yang hanya dapat dilakukan proses
lain yang juga berada di kumpulan tersebut.
Ilustrasi :
-          Terdapat dua proses P1 dan P2
-          Dua sumber kritis R1 dan R2
-          Proses P1 dan P2 harus mengakses kedua sumber daya itu (R1 dan R2).
-          R1 diberikan pada P1 sedang R2 diberikan pada P2.
-          Karena untuk melanjutkan eksekusi memerlukan dua sumber daya sekaligus maka proses akan saling menunggu sumber daya lain selamanya.
Syarat terjadinya deadlock :
-          Mutual exclusion
Tiap sumber daya saat diberikan pada satu proses.
-          Hold and wait Condition
Proses-proses yang sedang menggenggam sumber daya, menunggu
sumberdaya-sumberdaya baru
-          Non Preemption Condition
Sumberdaya- sumberdaya yang sebelumnya duberikan tidak dapat
diambil paksa dari proses itu.  Sumberdaya –  sumberdaya harus secara eksplisit dilepaskan dari proses yang menggenggamnya.
-          Circulair Wait Condition
Harus terdapat rantai sirkuler dari dua proses atau lebih, masing-masing
menunggu sumber daya yang digenggam oleh berikutnya pada rantai itu.
Metode Mengatasi deadlock  :
-          Pencegahan terjadinya deadlock
-          Pengindaran terjadinya deadlock
-          Deteksi dan pemulihan deadlock

3.      Starvation
Proses dikatakan mengalami starvation jika proses-proses itu menunggu
alokasi sumber daya sampai tak berhingga, sementara proses-proses lain dapat memperoleh alokasi sumber daya.
Ilustrasi :
-          Misal terdapat 3 (tiga) proses P1,P2 dan P3.
-          P1,P2 dan P3.memerlukan akses sumber daya R secara periodik.
Selanjutnya :
-          P1 sedang diberi sumber daya R, P2 dan P3 blocked menunggu sumber sumber daya R.
-          Ketika P1 keluar dari critical region, P2 dan P3 diijinkan
mengakses R.
-          Asumsi P3 diberi hak akses.  Kemudian setelah selesai, hak akses kembali diberikan ke P1 yang saat itu membutuhkan sumber daya R.
-          Jika pemberian hak akses bergantian terusmenerus antara P1 dan P3 , maka P2 tidak pernah memperoleh akses sumber daya R, meski tidak ada deadlock. Pada situasi ini P2 disebut mengalami startvation.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar