Kamis, 15 Mei 2014

Peran Bahasa Dalam Perkembangan Tehnologi dan Seni


Bahasa pada hakikatnya mempunyai dua fungsi utama yaitu sebagai sarana komunikasi antar manusia dan sebagai sarana budaya yang mempersatukan kelompok manusia yang mempergunakan bahasa tersebut. Fungsi yang pertama disebut fungsi komunikatif dan fungsi yang kedua disebut fungsi kehesif atau integratif. Pengembangan suatu bahasa haruslah memperhatikan kedua fungsi ini agar terjadi keseimbangan yang saling menunjang dalam pertumbuhannya.
Selaku alat komunikasi pada pokoknya bahasa mencakup tiga unsure, yakni:
Bahasa sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pesan yang berkonotasi perasaan Bahasa sebagai alat komunikasi menyampaikan pesan yang berkonotasi sikap (afektif)
3.   Bahasa sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pesan berkonotasi pikiran (penalaran).
Merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses berpikir ilmiah, dimana bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada orang lain, baik pikiran yang yang berlandaskan logika induktif maupun induktif. Menggunakan bahasa yang baik dalam berpikir belum tentu mendapatkan kesimpulan yang benar apalagi dengan bahasa yang tidak baik dan tidak benar.
Bahasa sebagai sarana komunikasi antar manusia, tanpa bahasa tiada komunikasi. Tanpa komunikasi apakah manusia dapat bersosialisasi dan apakah manusia layak disebut sebagai makhluk sosial?. Dengan kemampuan bahasa akan terbentang luas cakrawala berpikir seseorang dan tiada batas baginya, sesuai dengan pernyataan Wittgenstein “Batas duniaku adalah batas bahasaku”.
Keunikan manusia sebenarnya bukanlah terletak pada kemampuan berpikirnya melainkan terletak pada kemampuannya berbahasa. Dalam hal ini maka Ernest Cassirer menyebut manusia sebagai manusia Animal symbolic, makhluk yang menggunakan symbol, yang secara generic mempunyai cakupan yang lebih luas dari Homo Sapiens yakni makhluk yang berpikir, sebab dalam kegiatan berpikirnya manusia menggunakan symbol. Bloch dan Trager, senada dengan Joseph Broam menyatakan bahwa bahasa adalah suatu system yang berstruktur dari symbol-simbol bunyi arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota sesuatu kelompok social sebagai alat bergaul satu sama lain.
Didalam fungsi komunikatif bahasa terdapat tiga unsur bahasa yang digunakan untuk menyampaikan : perasaan (unsur emotif), sikap (unsur afektif) dan buah pikiran (unsur penalaran). Perkembangan bahasa dipengaruhi ketiga unsur ini. Perkembangan ilmu dipengaruhi oleh fungsi penalaran dan komunikasi bebas dari pengaruh unsur emotif. Sedangkan perkembangan seni dipengaruhi oleh unsur emotif dan afektif.

2.1 Bahasa dan Teknologi
Dunia tempat kita tinggal ini tidak bisa melepaskan diri dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan terkini, dunia pendidikan memiliki e-learning; dunia bisnis sibuk dengan e-commerse; dan pemerintah memulai e-government-nya. Demikian semaraknya, sekarang apapun di-e-kan : e-banking, e-tax, e-registration, e-campus, e-book, e-ini, e-itu, “e-ntah” apa lagi.
Istilah teknologi informasi dan komunikasi diterjemahkan dari bahasa Inggris information and communication technology yang lazim disingkat ICT. Kemajuan teknologi ini memang dimulai dari negeri barat sana. Oleh karena itu, wajarlah jika istilah yang banyak dipakai dibidang teknologi informasi dan komunikasi ini berasal dari bahasa Inggris.
Kemajuan itupun menjalar ke bagian bumi yang lain, termasuk ke negara-negara yang bukan penutur bahasa Inggris. Hanya saja, istilah-istilahnya tidak segera disesuaikan dengan bahasa setempat. Istilah dari bahasa Inggris itu, tampaknya dipakai begitu saja, lama kelamaan menjadi terbiasa, sehingga tiba saatnya terasa sulit mencari padanannya dalam bahasa setempat. Selain itu, ada semacam perasaan lebih keren jika bertutur dengan memakai bahasa asing tersebut.
Di Negara kita hal itu juga terjadi. Orag akan mengerinyitkan dahinya jika disebutkan kata waring wera wanua. Tetapi, jika dengan terpatah-patah pun kita melafalkan world wide web, orang itu akan berkata cukup dengan satu huruf saja, “O”, pertanda ia paham apa yang dimaksudkan.
Di negara tetangga Malaysia, mereka boleh dikatakan lebih berani mencari padanan untuk istilah-istilah tersebut. Walaupun ada yang disadur dari bahasa Inggris – harap diingat bahwa Inggris adalah bekas penjajah di negeri itu – dengan menyesuaikan ucapan dengan lidah Melayu, banyak juga istilah yang digali dari perbendaharaan kosa kata mereka sendiri. Cobalah buka beberapa laman mereka yang ditayangkan di internet dan bandingkan dengan situs-situs yang ada atau buatan Indonesia.
Pembahasan tentang istilah teknologi informasi dan telekomunikasi ini, selayaknya dimulai dari peristilahan dibidang komputer. Selain karena keduanya berkaitan erat, kemajuan teknologi ini boleh dikata kelanjutan saja dari kemajuan bidang komputer. Tulisan ini lebih fokus pada peristilahan di bidang teknologi informasi dan telekomunikasi. Dalam paragraf-paragraf tulisan ini diperkenalkan beberapa istilah bahasa Indonesia yang sudah dipadankan dengan menebalkan tulisannya. Istilah-istilah tersebut berdasarkan senarai yang dikeluarkan oleh Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional R.I. dalam Glosarium Istilah Asing-Indonesia yang diterbitkan dalam bentuk salinan lunak pada akhir Oktober 2006.
Himpunan istilah dalam Glosarium ini merupakan hasil pembakuan istilah bersama Brunei Darussalam, Indonesia, dan Malaysia dalam wadah Majelis Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia (Mabbim). Pengembang­an istilah itu melibatkan ratusan pakar bidang ilmu dari berbagai lembaga pemerintah ataupun swasta, bersama pakar bahasa, dalam memadankan istilah asing setiap bidang ilmu ke dalam bahasa Indonesia. Semua istilah dalam berbagai bidang ilmu tersebut disatukan dan diselaraskan. Penyelarasan itu dilakukan antarsubbidang ilmu dalam satu bidang ilmu dan antarilmu. Dari hasil penyelarasan itu terjadi penyusutan sehingga glosarium pada edisi ini hanya memuat 182.415 istilah
Bertamasya ke dunia maya, dengan menggunakan tetikus meng-klik sesuatu mesin peramban web dan di papan tombol menekan kunci-kunci mengetik sesuatu alamat maya, misalnya http://willson.polinpdg.ac.id, kita dengan hanya tetap duduk di depan komputer dapat menikmati suguhan dari situs web itu. Biasanya kandungan situs web itu tersedia di beranda muka-nya. Tempo-tempo, ada situs yang menyediakan peta situs, hal itu akan mempermudah kita menjelajahi lebih dalam situs tersebut.
Situs web adalah keseluruhan halaman-halaman web yang terdapat dari sebuah ranah yang mengandung informasi. Domain adalah nama unik yang dimiliki oleh sebuah institusi sehingga bisa di akses melalui internet, misalnya : yahoo.com, google.com, unpad.ac.id dan lain-lain. Untuk mendapat sebuah domain kita harus melakukan pendaftaran pada lembaga yang ditentukan.
Istilah lain yang sering ditemui sehubungan dengan web site ini adalah laman. Laman adalah halaman awal dari sebuah ranah. Misalnya, anda membuka website www.unpad.ac.id, maka halaman pertama yang muncul disebut dengan beranda muka, jika anda meng-klik menu-menu yang ada dan meloncat ke lokasi yang lainnya, itu disebut laman web, sedangkan keseluruhan isi dari ranah tersebut disebut situs web.
Dalam sebuah laman, tersedia beragam fitur yang ditawarkan atau disediakan. Fitur-fitur tersebut diatur sedemikian rupa dalam menu-menu. Misalnya, menu sosok yang memuat keterangan tentang pemilik laman. Menu taut untuk menautkan ke alamat situs yang lain. Desain laman dapat diperindah dengan menampilkan berbagai citra.
Isi berupa tulisan atau citra laman dapat dibaca atau dilihat-lihat saja, dapat juga kita salin untuk digunakan selanjutnya atau langsung dicetak misalnya dengan pencetak sembur tinta. Bahkan kalau memerlukan berkas-nya, disediakan menu unduh, sehingga kita bisa mengunduh secara gratis. Sebaliknya jika kita ingin mengirim berkas kita ke sebuah laman, kita menggunakan menu unggah.
Sebenarnya masih banyak istilah-istilah dibidang teknologi komunikasi dan informasi yang perlu disebarluaskan kepada para pengguna. Kita mesti bangga menggunakan bahasa sendiri, sehingga Bahasa Indonesia menjadi tuan dirumahnya sendiri.
2.2 Bahasa dan Seni
2.2.1 Peran Bahasa Dalam Kaitannya Dengan Dunia Kesenian
Dalam rangka perbincangan tentang seni terdapat dua perkara yang dapat dikategorikan daripada bidang tersebuat, yaitu seni rupa dan seni persembahan. Secara prinsipya seni rupa merujuk kepada sebarang hasil seni visual atau tampak manakala seni persembahan merujuk kepada hasil karya yang dipamerkan untuk tontonan khalayak ramai.
Bahasa dapat dirtikan sebagai sebuah perlambangan yang memberikan makna terhadap suatu konsep. Menurut Bloch dan Tragger (1942), bahasa merupakan sebuah kumpulan symbol vocal yang digunakan masyarakat social untuk berkomunikasi. Secara asas bahasa digunakan manusia untuk berhubungan antara satu sama lain. Meskipun begitu, lewat system bahasa, para pengkaji berupaya untuk mengenal system kehidupan budaya, adab, adat dan kosmologi masyarakat tersebut.
2.2.2 Hubungan Antara Seni Dan Bahasa
Seni dan bahasa memainkan peranan yang besar dan signifikan dalam perkembangan satu sama lain. Bahkan kedua-dua bidang itu saling mempengaruhi dan menyumbang terhadap perkembangan satu sama lain. Atas dasar itu, tidak terlalu berlebihan jika mengatakan bahwa kemunduran salah satu bidang tersebut akan berpengaruh pada bidang yang lain. Kendati begitu, terdapat kecenderungan bagi masyarakat secara umumnya untuk mengaitkan hubungan antara seni dan bahasa. Tanggapan tersebut biarpun benar, sebenarnya kurang tepat. Secara umum, seni sebagai hasil pantulan adab, adat dan budaya mengguakan bahasa sebagai wadah menyampaikan gagasan, teknik serta falsafah seni. Namun begitu, sebagai sebuah bidang yang bersifat figurative dan abstrak, seniman memerlukan sebuah wahana yang bersifat non-figuratif untuk mendukung hasil karya mereka. Bahasa menyumbang terhadap perkembangan seni melalui keupayaannya untuk melaksanakan tugas utama yang diperlukan seni, yakni sebagai pendukung konsep dan makna terhadap gambaran abstrak seni. Bahasa memainkan peranan utama dalam perkembangan seni sebagai penghujah konsep dan makna. Dalam hal ini, peranan bahasa sangat penting, dalam memberikan pengertian dan pemahaman yang mendalam terhadap suatu karya seni.

4 komentar: