Kamis, 15 Mei 2014

Makalah Harga Transfer


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang sangat pesat dan persaingan suatu harga barang atau jasa yang semakin mengglobal, suatu perusahaan sangatlah penting mengenal istilah “harga tranfer”, terutama perusahaan yang menjual barang atau jasa. Harga Transfer (Transfer Pricing) adalah Biaya (cost) atau harga (price) yang dibebankan atas pemindahan (transfer) suatu barang atau jasa dari satu divisi ke divisi lain dalam suatu perusahaan (transaksi antar divisi secara internal perusahaan). Harga Transfer lazimnya dipraktikkan oleh perusahaan yang organisasinya berbentuk desentralisasi dan pertanggungjawaban dilakukan melalui pusat laba (profit center) atau pusat investasi (investment center).

1.2.  Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Makalah ini, ialah:
1. apa Pengertian Harga Transfer
2. Perhitungan Laba Harga Transfer Berdasarkan Penggunaan Aktiva Penuh
3. Metode Harga Transfer
4. Penentuan Harga Transfer Dasar Biaya
5. Kelemahan Penentuan Transfer Pricing Dengan Pendekatan Biaya Penuh
6. Karakteristik Harga Transfer
7. Harga Transfer Atas Dasar Harga Pasar
8. Harga Saing

1.3.  Tujuan
            Untuk memberikan manfaat secara signifukan dalam transaksi transfer barang atau jasa antar laba Perusahaan

1.4.  Manfaat
            Dapat memberikan informasi relevan pada setiap pusat laba dan untuk memotivasi manajer pusat laba pengirim, pusat laba penerima, dan kantor pusat dalam membuat keputusan yang tepat



BAB II

PEMBAHASAN

2.1.  Harga Transfer
Definisi Harga Transfer : Harga Produk atau Jasa yang ditransfer kepada suatu pusat pertanggung jawaban di dalam suatu perusahaan yang menggunakan Produk / Jasa dari pusat pertanggung jawaban lainnya dalam suatu perusahaan.
      Tujuan Harga Transfer :
Penentuan harga transfer antar pusat sangat penting jika :
1.      Transaksi transfer barang atau jasa antar laba cukup signifikan.
2.      Biaya barang atau jasa yang ditransfer merupakan komponen penting produk akhir.
3.      Portabilitas merupakan pertimabngan penting di dalam penilaian prestasi divisi.
Prinsip Dasar
Prinsip dasarnya adalah bahwa harga transfer harus sama dengan harga yang dipatok seandainya produk tersebut terjual kepada konsumen luar atau dibeli dari pemasok luar.
Ketika suatu pusat laba pada sebuah perusahaan membeli produk, dan menjualnya kepada satu sama lain, maka dua keputusan yang harus diambil untuk setiap produk adalah :
1.      Apakah perusahaan harus memproduksi sendiri produk tersebut atau membelinya dari pemasok luar ? Hal ini merupakan sourcing decision
2.      Jika diproduksi sendiri, pada tingkat harga berpakah produk tersebut ditransfer diantara pusat-pusat laba ? Hal ini merupakan transfer price decsion.
Idealnya, harga transfer harus mengestimasikan harga normal pasar di luar, dengan penyesuaian untuk biaya yang tidak terjadi di dalam perusahaan. Bahkan ketika sourcing decision mengalami hambatan, harga pasar merupakan harga transfer yang lebih baik.

Markup laba.
Dalam mengitung markup laba, juga terdapat dua keputusan :
1)      Apa basis markup laba tersebut,
Basis yang paling mudah digunakan adalah presentase biaya.
Basis yang secara konsep lebih baik adalah presentase investasi, tetapi menghitung investasi untuk diaplikasikan kepada setiap produk yang dihasilkan dapat menyebabkan permasalahan teknis.
2)      Tingkat laba yang diperoleh.
Problem yang kedua penyisihan laba adalah besarnya jumlah laba.
Presepsi manajemen senior atas kinerja keuangan dari suatu pusat laba akan dipengaruhi oleh laba yang ditunjukannya. Konsekuensi, kemungkinan penyisihan laba harus dapat memperkirakan tingkat pengembalian (rate of retrun) yang akan dihasilkan seandainya unit usaha tersebut merupakan perusahaan independent yang menjual produknya kepada konsumen luar.


Sasaran Penentuan Harga Transfer
Haraga transfer merupakan mekanisme untuk mendistribusikan pendapatan jika pusat laba atau lebih bertanggung jawab atas pengembangan, pembuatan, dan pemasaran saseuatu sihingga masing-masing harus berbagi pendapatan yang dihasilkan ketika produk tersebut terjual.
Harga Transfer harus dirancang sedemikian rupa supaya mencapai beberapa sasaran sebagai berikut :
  1. Mmeberikan informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk menentukan penyesuaian yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan
  2. Menghasilkan keputusan yang bertujuan sama maksudnya, sistem harus dirancang agar keputusan yang meningkatkan laba unti usaha akan meningkatkan laba perusahaan.
  3. Membentu pengukuran kinerja ekonomi dari tiap unit usaha.
  4. Sistem harus mudah dimengerti dan dikelola.
Situasi Ideal
Harga transfer yang berdasarkan harga pasar akan menghasilkan kesamaan tujuan, dan tidak membutuhkan administrasi pusat jika kondisi-kondisi ini terpenuhi :
1.      Orang-orang kompeten. Idealnya para manajer harus memperhatiakan kinerja jangka panjang dari pusat-pusat tanggung jawab mereka, sama seperti dalam jangka pendeknya. Staf yang terlibat dalam negosiasi dan arbitase suatu harga transfer juga harus kompeten.
2.      Atmosfer yang baik. Para menejer harus menjadikan portabilitas yang diukur dari laporan laba rugi sebagai tujuan yang penting dan suatu pertimbangan yang segnifikan dalam penilaian kinerja mereka. Meraka juaga harus dapat memerima bahwa harga transfer tersebut akurat.
3.      Suatu harga pasar. Harga transfer yang ideal harus berdasarkan harga pasar normal dan weajar dari produk identik yang ditransfer-maksudnya, harga pasar yang mencerminkan kondisi yang sama (kuantitas, waktu pengiriman, dan kualitas) dengan produk yang diberi harga transfer. Harga transfer tersebut dapat diturunkan untuk mencerminkan penghematan dari penjualan di dalam perusahaan.
4.      Kebebasan memperoleh sumber daya. Alternatif dalam memperoleh sumber daya haruslah ada, dan para manajer harus diberi wewenang untuk memilih yang paling baik untuk mereka.
5.      Informasi penuh. Para manajer harus mengetahui semua alternatif yang ada, biaya dan pendapatan yang relevan dari masing-masing alternatif tersebut.
6.      Negosiasi. Harus ada mekanisme kerja yang berjalan lancar dalan melakukan negosiasi atas “kontrak” diantara unit-unit usaha.
Sistem Harga Transfer bertujuan :
1.      Untuk memberikan informasi relevan pada setiap pusat laba dalam menentukan harga transfer.
2.      Untuk memotivasi manajer pusat laba pengirim, pusat laba penerima, dan kantor pusat dalam membuat keputusan yang tepat.
3.      Untuk menyajikan laporan laba setiap divisi yang secara layak mengukur prestasi divis.
Solusi konseptual adalah dengan membuat penyisihan laba yang berdasarkan investasi yang dibutuhkan untuk memenuhi volume yang diminta oleh pusat laba pembelian. Nilai investasi tersebut dihitung pada level “standar”, dengan asset dan persedian pada tingkat biaya penggantian (replacement cost).

2.2.  Perhitungan Laba Harga Transfer Berdasarkan Penggunaan Aktiva Penuh
Faktor – faktor yang harus dipertimbangkan dalam perhitungan Laba Harga Transfer Berdasarkan Penggunaan Aktiva Penuh :
Ø  Jenis Aktiva yang diperhitungkan sebagai dasar.
1.      Aktiva dikelompokan berdasarkan tingkat likuiditasnya (aktiva lancar dan aktiva tetap)
2.      Aktiva yang diperhitungkan adalah aktiva yang hanya digunakan oleh divisi yang harga transfernya akan dihitung.
Ø  Cara Penilaian Aktiva yang digunakan sebagai dasar,
1.      Nilai bersih yang dapat direalisasi dari aktiva lancar pada awal tahun berlakunya harga transfer.
2.      Nilai bersih yang dapat direalisasi dari aktiva lancar rata-rata dalam tahun berlakunya harga transfer.



2.3.  Metode Harga Transfer
Adapun Metode Penentuan Harga Transfer dapat kita golongkan menjadi :
  • Penentuan Harga Transfer atas Dasar Biaya
(Cost-Based Transfer Pricing)
  • Harga Transfer atas dasar harga pasar
(Market Based Transfer Pricing)

2.4.  Penentuan Harga Transfer Dasar Biaya
(Cost-Based Transfer Pricing)
      Biaya Penuh Sesungguhnya
Ø  Memiliki kelemahan yaitu divisi pembeli akan dibebani oleh ketidak efisienan divisi penjual.
      Biaya Penuh Standar
Ø  Divisi pembeli tidak dibebani dengan kemungkinan ketidak efienan dari divisi penjual.
Ø  Kelemahan : ada keengganan dari divisi penjual untuk meningkatkan efisiensi Produksinya.
2.5.  Kelemahan Penentuan Transfer Pricing Dengan Pendekatan Biaya Penuh
Sulit untuk mencapai persetujuan antara divisi penjual dan pembeli mengenai biaya yang digunakan sebagai dasar penentuan harga transfer (berhubungan dengan efisiensi)
Sulit untuk menentukan laba yang wajar bagi divisi penjual jika sebagian besar produk yang dihasilkan dijual keluar perusahaan.
*       
2.6.  Karakteristik Harga Transfer
1.      Harga Transfer timbul jika divisi terkait diukur kinerjanya berdasarkan laba
2.      Harga Transfer merupakan unsur yang signifikan dalam membentuk biaya penuh produk yang dibeli mengandung unsur laba
3.      Harga Transfer selalu mengandung unsur laba
4.      Harga Transfer sebagai alat untuk mempertegas diverifikasi san integrasi divisi yang dibentuk.
2.7.  Harga Transfer Atas Dasar Harga Pasar
1.      Harga Pasar digunakan jika barang dan jasa yang ditransfer antar divisi memiliki harga pasar
2.      Merupakan dasar yang lebih baik untuk mengukur kinerja’
3.      Harga Pasar merupakan biaya kesenpatan (opportunty cost) bagi divisi penjual dan divisi pembeli
a)      Harga Transfer bagi divisi penjual merupakan penghasilan yang akan dikorbankan didalam transfer kepada pembeli
b)       Harga Transfer bagi divisi pembeli merupakan biaya yang seharusnya dikeluarkan jika produk tersebut dibeli dari pihak luar.
Kelemahan Penentuan Harga Transfer atas dasar Harga Pasar :
  • Tidak semua produk memiliki harga pasar
  • Divisi penjualan mempunyai pasar yang sudah pasti
  • Harga Pasar tidak selalu sama dengan yang tercantum didalam daftar harga
  • Sulit menentukan harga pasar jika harga pasar berfluktuasi
METODE HARGA PASAR MINUS
Harga Pasar
Persentase
Dikurangi
100%
Potongan Volume
1,0 %
Biaya Penjualan
12,0 %
Komisi Penjualan
2,0 %
Biaya Penagihan
0,5 %
Biaya Pergudangan
5,5 %
Jumlah Pengurangan
21,0 %
Harga Transfer dalam % Harga Pasar
79 %

2.8.  Harga Saing
Definisi Harga Saing adalah Harga Peroduk yang sama dengan produk yang ditransfer yang berlaku diluar pasar
            Harga Saing lebih baik sebagai harga transfer dibandingkan dengan harga transfer yang ditetapkan secara interen :
Ø Harga Saing akan mengukur kontribusi masing-masing divisi terhadap laba secara keseluruhan.
Ø  Harga Saing mengukur kinerja suatu divisi dalam menghadapi persaingan
Ø  Harga Saing tidak terikat oleh kondisi interen perusahaan.
BAB III
KESIMPULAN
3.1.  Kesimpulan
Dalam sebuah perusahaan sangatlah penting kita mengenal apa yang disebut dengan harga transfer, langkah ini adalah merupakan langkah transaksi transfer barang atau jasa antar laba cukup signifikan biaya barang atau jasa yang ditransfer merupakan komponen penting produk akhir, portabilitas merupakan pertimabngan penting di dalam penilaian prestasi divisi. Yang bertujuan untuk memberikan informasi relevan pada setiap pusat laba dalam menentukan harga transfer, memotivasi manajer pusat laba pengirim, pusat laba penerima, dan kantor pusat dalam membuat keputusan yang tepat,  menyajikan laporan laba setiap divisi yang secara layak mengukur prestasi divisi.










 

DAFTAR PUSTAKA

Buku Karangan Kaplan, Robert S, Akuntansi Manajemen, 1982.
Buku Akuntansi Manajemen : konsep, manfaat dan rekayasa,1997.
Buku Anthony A.Atkinson, Robert S.Kaplan, Ella mae matsumura, S.Mark Young : Akuntansi Manajemen, Edisi ke 5 jilid 1.
Buku Sofyan Syafri : Teori Akuntansi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar