Kamis, 15 Mei 2014

PEMBENTUKAN KEBUDAYAAN NASIONAL INDONESIA



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia harus dipandang sebagai sebuah
kekayaan bukan kemiskinan. Bahwa Indonesia tidak memiliki identitas budaya yang
tunggal bukan berarti tidak memiliki jati diri, namun dengan keanekaragaman budaya yang
ada membuktikan bahwa masyarakat kita memiliki kualitas produksi budaya yang luar
biasa, jika mengacu pada pengertian bahwa kebudayaan adalah hasil cipta manusia.
Kebudayaan atau budaya menurut Bapak Antropologi Indonesia, Koenjtaraningrat
(1996), adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam
rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
Pengertian tersebut merujuk pada gagasan J. J Honigmann (1973) tentang wujud
kebudayaan atau disebut juga .gejala kebudayaan.. Honigmann membagi kebudayan
kedalam tiga wujud, yakni kebudayaan dalam wujud ide, pola tindakan dan artefak atau
benda-benda.
Mengacu pada konsep diatas, jika dikembalikan pada realita yang ada di kehidupan
bangsa Indonesia, kiranya kita bisa memilah setiap wujud kebudayaan yang ada, minimal
dari yang kita temui setiap harinya. Sejalan dengan itu, kemudian akan muncul pertanyaan
klasik ”apakah ada yang namanya budaya Indonesia?”
Ada beberapa budaya besar (bukan dalam konteks baik dan buruk) yang terkait dan
selalu dikaitkan dengan kebudayaan Indonesia dalam pencariannya, yakni istilah budaya
timur, dominasi sebuah budaya lokal dan pengaruh Islam sebagai agama mayoritas.
Pengaitan itu pada dasarnya bukan mengarah kepada pencarian jawaban atas apa yang
dimaksud dengan kebudayaan nasional, tetapi lebih cenderung menjadi sesuatu yang
dipaksakan sebagai turunan dari kepentingan ideologis, yang kemudian mengatasnamakan
integrasi nasional.
Makalah ini akan membahas tentang proses terbentuknya kebudayaan Indonesia
dimulai dari awal keberadaan kebudayaan Indonesia, pluralisme masyarakat dan proses
pembentukan kebudayaan Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah
            Pembentukan kebudayaan Nasional di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa kebudayaan yang ada di Indonesia ,berbagai masalah seperti pengaruh budaya-budaya asing seperti kebudayaan india,cina dan Negara-negara lain yang masuk di Negara indonesia  menimbulkan rasa persatuan atau sebaliknya diantara masyarakat.

1.3   Tujuan dan Manfaat
1.3.1   Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :                   
1.      Mengetahui pembentukan kebudayaan di indonesia;
2.      Meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya mahasiswa untuk menjunjung tinggi kebudayaan bangsa sendiri karena kebudayaan merupakan jati diri bangsa.
1.3.2   Manfaat
Adapun manfaat dari penyusunan makalah ini ialah agar masyarakat khususnya mahasiswa sebagai generasi muda dapat memahami dan ikut melestarikan budaya nasional indonesia.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PEMBENTUKAN KEBUDAYAAN INDONESIA
Kebudayaan atau culture adalah keseluruhan pemikiran dan benda yang dibuat atau
diciptakan oleh manusia dalam perkembangan sejarahnya. Ruth Benedict (1934) melihat
kebudayaan sebagai pola pikir dan berbuat yang terlihat dalam kehidupan sekelompok
manusia dan yang membedakannya dengan kelompok lain. Para ahli umumnya sepakat

dipelajari/learning behavior. Kebudayaan juga dapat dipahami sebagai suatu sistem
ide/gagasan yang dimiliki suatu masyarakat lewat proses belajar dan dijadikan acuan
tingkah laku dalam kehidupan sosial bagi masyarakat tersebut (Koentjaraningrat, 1996).
Sedangkan sistem budaya sendiri dapat dikatakan sebagai seperangkat pengetahuan yang
meliputi pandangan hidup, keyakinan, nilai, norma, aturan, hukum yang diacu untuk
menata, menilai, dan menginterpretasikan benda dan peristiwa dalam berbagai aspek
kehidupannya. Nilai-nilai yang menjadi salah satu unsur sistem budaya, merupakan
konsepsi abstrak yang dianggap baik dan amat bernilai dalam hidup, yang kemudian
menjadi pedoman tertinggi bagi kelakuan dalam suatu masyarakat.
Bertitik tolak dari pemahaman tersebut, konsep kebudayaan Indonesia dibangun
oleh para pendahulu kita. Konsep kebudayaan Indonesia disini mengacu kepada nilai-nilai
yang dipahami, dianut, dan dipedomani bersama oleh bangsa Indonesia. Nilai-nilai inilah
yang kemudian dianggap sebagai nilai luhur, sebagai acuan pembangunan Indonesia.
Nilai-nilai itu antara lain adalah taqwa, iman, kebenaran, tertib, setia kawan, harmoni,
rukun, disiplin, harga diri, tenggang rasa, ramah tamah, ikhtiar, kompetitif, kebersamaan,
dan kreatif. Nilai-nilai itu ada dalam sistem budaya etnik yang ada di Indonesia. Nilainilai
tersebut dianggap sebagai puncak-puncak kebudayaan daerah, sebagaimana sifat/ciri
khas kebudayaan suatu bangsa Indonesia (Melalatoa, 1997: 102). Konsep kebudayaan
Indonesia ini kemudian diikat dalam satu konsep persatuan dan kesatuan bangsa yaitu
konsep Bhineka Tunggal Ika.
kebudayaan tidak bisa hanya dilihat dari sisi isi kebudayaan itu sendiri karena
keberadaannya tidak terlepas dari banyak faktor lain sehingga kebudayaan itu ada,
berlangsung, dan berkembang. Satu faktor penting yang berkaitan dengan kebudayaan
adalah masyarakat, tidak akan ada satu kebudayaan tanpa masyarakat, demikian
sebaliknya. Sebagai satu bentuk persekutuan hidup , masyarakat itu sendiri adalah konsep
dengan dimensi yang luas; meski kita sering menggunakan konsep masyarakat
Indonesia, namun dalam kenyataannya kita tidak bisa membayangkan semua orang
Indonesia yang berjumlah ratusan juta orang, biasanya yang terbayang hanyalah
sekelompok orang-orang Indonesia di sekitar kita saja, di suatu lokasi tertentu. Seorang
ahli sosiologi Indonesia, M. M. Djojodigoeno (1965), membedakan antara konsep
„masyarakat dalam arti luas. dan „masyarakat dalam arti sempit.; dalam konsep itu,
masyarakat Indonesia adalah masyarakat dalam arti luas, dan masyarakat disekeliling kita
apakah itu desa atau kota tertentu, maupun masyarakat warga kelompok kekerabatan
seperti marga, dadia, atau suku bangsa adalah masyarakat dalam arti sempit.
Satu bentuk keberadaan lain dari masyarakat dalam dimensi yang lebih luas yaitu
dalam bentuk bangsa, sepertinya keanekaragaman kebudayaan itu lebih memungkinkan
kebedaraannya dalam lingkungan masyarakat yang lebih luas; bangsa Indonesia pantas
disebut sebagai bangsa yang besar karena memang memiliki potensi untuk menjadi besar,
tidak saja ditunjang oleh kewilayahan membentang luas, jumlah penduduk yang besar,
namun juga sarat dengan keanekaragaman masyarakat dan kebudayaan yang berbeda satu
dengan yang lain, mungkin hanya perbedaan ras saja yang tidak terlalu menyolok dari
keanekaragaman di atas.
Secara teoritis sebenarnya sangat sulit untuk mempersatukan berbagai kepentingan
yang berbeda dalam satu pedoman nilai yang dijadikan sebagai acuan bersama, masingmasing
tinggal di daerah yang berbeda, mempunyai tradisi dan kebiasaan yang berbeda,
kebudayaan berbeda, dengan bahasa yang berbeda. Dengan menempuh perjalanan sejarah
yang panjang dan melelahkan bangsa Indonesia yang mulanya terdiri dari bangsa-bangsa
yang kecil seolah-olah telah dirancang untuk selalu bersama dalam menempuh suka dan
duka, sama-sama menanggung derita dibawah dominasi kekuasaan bangsa asing, dan
sama-sama berjuang untuk membebaskan diri dari dominasi tersebut , membuat segenap
warga yang hidup di sebaran kepulauan Indonesia merasa sebagai satu kesatuan; lahir,
tumbuh, dan berkembangnya bangsa Indonesia adalah hasil kesejarahan, keadaan inilah
yang menjadi salah satu potensi terbesar dimiliki dari keberadaan bangsa Indonesia.
Agaknya tidak ada satu bangsa pun di dunia ini yang dapat mengimbangi kebersatuan dari
kebhinekaan yang ada seperti yang terjadi di Indonesia ini; kalau ada orang yang
menganggap dirinya sebagai bagian dari masyarakat Indonesia tentu ia akan bangga
dengan keadaan ini, dan bila ada yang berbeda dengan itu, patut dipertanyakan warga
masyarakat mana dia ?.
Keadaan inilah yang menjadi tantangan kita , sebagai warga masyarakat Indonesia
sedini mungkin kita harus menyadari arti suatu kehidupan bersama; kita tidak bisa hidup
sendiri, kita senantiasa memerlukan orang lain untuk saling bekerja sama - dengan
siapapun kita hidup. Terkadang orang lupa atau sengaja melupakan tentang keberadaan
dirinya bila dihubungkan dengan orang lain, mereka hanya ingat apa yang seharusnya
orang lain berikan pada kita, bukan apa yang seharusnya kita berikan pada orang lain; atau
dengan kata lain orang akan selalu ingat tentang fasilitas dan hak dan cenderung
mengabaikan apa yang menjadi tugas atau kewajibannya.

1 komentar:

  1. Salam kepada semua warga negara Indonesia, nama saya INDALH HARUM, TOLONG, saya ingin memberikan kesaksian hidup saya di sini di platform ini sehingga semua warga negara Indonesia berhati-hati dengan pemberi pinjaman di internet, Tuhan mendukung saya melalui ibu yang baik, LASSA JIM , Setelah beberapa waktu mencoba mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan, dan menolak, maka saya memutuskan untuk mendaftar melalui pinjaman online tetapi saya curang dan saya kehilangan lebih dari 50 juta rupiah dengan pemberi pinjaman yang berbeda karena saya mencari pinjaman (Rp800) setelah membayar biaya dan tidak mendapat pinjaman. Saya menjadi sangat putus asa dalam mendapatkan pinjaman, jadi Salam kepada semua warga negara Indonesia, nama saya INDALH HARUM, TOLONG, saya ingin memberikan kesaksian hidup saya di sini di platform ini sehingga semua warga negara Indonesia berhati-hati dengan pemberi pinjaman di internet, Tuhan mendukung saya melalui ibu yang baik, LASSA JIM, Setelah beberapa waktu mencoba mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan, dan menolak, jadi saya memutuskan untuk mendaftar melalui pinjaman online tetapi saya menipu dan kehilangan lebih dari 50 juta rupiah dengan Pemberi pinjaman karena saya mencari pinjaman (Rp800) setelah membayar biaya dan tidak mendapat pinjaman. Saya menjadi sangat putus asa dalam mendapatkan pinjaman, jadi saya berdiskusi dengan seorang teman saya, Harum kemudian memperkenalkan saya kepada Ny. LASSA JIM, seorang pemberi pinjaman di sebuah perusahaan bernama ACCESS LOAN FIRM sehingga teman saya meminta saya untuk melamar ibu LASSA, jadi saya mengumpulkan keberanian dan menghubungi Ms. LASSA.
    Saya mengajukan pinjaman 2 miliar rupiah dengan tingkat bunga 2%, sehingga pinjaman disetujui tanpa tekanan dan semua pengaturan dilakukan dengan transfer kredit, karena tidak memerlukan jaminan dan keamanan untuk transfer pinjaman yang baru saja saya katakan kepada dapatkan perjanjian lisensi, aplikasi mereka untuk mentransfer kredit saya dan dalam waktu kurang dari 48 jam pinjaman itu disetorkan ke rekening bank saya.
    Saya pikir itu hanya lelucon sampai saya menerima telepon dari bank saya bahwa akun saya dikreditkan dengan jumlah 2 miliar. Saya sangat senang bahwa Tuhan akhirnya menjawab doa saya dengan memesan pinjaman saya dengan pinjaman asli saya, yang memberi saya keinginan hati saya. mereka juga memiliki tim ahli yang akan memberi tahu Anda tentang jenis bisnis yang ingin Anda investasikan dan cara menginvestasikan uang Anda, sehingga Anda tidak akan pernah bangkrut lagi dalam hidup Anda. Semoga Tuhan memberkati Mrs. LASSA JIM untuk membuat hidup saya lebih mudah, jadi saya sarankan siapa pun yang tertarik mendapatkan pinjaman untuk menghubungi Mrs. LASSA melalui email: lassajimloancompany@gmail.com

    Anda juga dapat menghubungi nomor JIM ibu LASSA whatsApp +1(301)969-1955.

    Akhirnya, saya ingin berterima kasih kepada Anda semua karena telah meluangkan waktu untuk membaca kesaksian sejati hidup saya tentang kesuksesan saya dan saya berdoa agar Tuhan melakukan kehendak-Nya dalam hidup Anda. Sekali lagi nama saya adalah INDALH HARUM, Anda dapat menghubungi saya untuk informasi lebih lanjut melalui email saya: Indalhharum@gmail.com

    BalasHapus