Jumat, 16 Mei 2014

Pengertian estetika


- Estetika adalah segala sesuatu dan kajian terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan seni (Kattsoff, Element of Philosophy)
- Estetika merupakan suatu telaah yang berkaitan dengan penciptaan, apresiasi, dan kritik terhadap karya seni dalam konteks keterkaitan seni dengan kegiatan nanusia dan peranan seni dalam perubahan dunia. (Van Matter Ames, Colliers Encyclopedia, vol. 1)
- Estetika merupakan kajian filasafat keindahan dan juga keburukan (Jerome Stolnitz, Encyclopedia of Phylosophy)
- Etetika adalah suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan denagn keindahan, mempelajari semua aspek yang disebut keindahan. (AA. Djelantik, Estetika Suatu Pengantar)
- Estetika adalah segala hal yang berhubungan dengan sifat dasar nilai-nilai nonmoral suatu karya seni. (William Haverson, dalam Estetika Terapan, 1989)
- Estetika merupakan cabang filsafat yang berkaitan dengan proses penciptaan karya estetis (John Hosper, dalam Estetika Terrapan, 1989)
- Estetika adalah filasafat yang membahas esensi totalitas dari kehidupan estetik dan artistic yang sejalan denagn zaman. (Agus Sachari, Estetika Terapan, 1989)
- Estetika mempersoalkan hakikat keindahan alam dan karya seni, sedangkan filsafat seni mempersoalkan hanya karya seni atau benda seni, atau artifak yang disebut seni. (Jacob Sumardjono, Filsafat Seni, 2000)
- Estetika adalah segala hal yang berkaitan tentang keindahan, baik penciptaan, pemahaman, maupun hasil dari suatu bentuk kegiatan estetik (seni) yang berdampak pada pribadi atau sosial yang indah (damai, baik, aman, ikhlas, syukur). (Fathul Qorib, dalam Artikel Estetika)

Pandangan-pandangan mengenai estetika diatas, setiap waktu mengalami perubahan, sejalan dengan perjalanan konsep estetika dalam tiap zaman. Tidak ada pengertian mutlak benar dan mutlak salah dalam suatu ilmu pengetahuan ataupun filsafat, pengetahuan manusia yang senantiasa berkembang itulah yang akan menyempurnakan suatu pengertian maupun gagasan.

Ketika aristoteles di zamannya mengatakan bahwa pusat tata surya adalah bumi (geosentris) dan melahirkan persetujuan disemua kalangan sampai pihak gereja membenarkan hal itu, maka itu adalah suatu kebenaran, kebenaran dizamannya. Meskipun ilmu pengetahuan saat ini mengatakan bahwa geosentris salah, yang benar adalah heliosentris sesuai teori Galileo yang menyatakan bahwa pusat tata surya adalah matahari. Kebenaran mutlak adalah Tuhan, meskipun 2 + 2 = 4, bukan berarti itu sebuah benar, itu hanya benar saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar